Selasa, 05 Juli 2016

1 SYAWAL 1437 H

Saudara-saudaraku

Puluhan Ramadhan telah kita lalui bersama,
Dari setiap Ramadhan, dari setiap Idul Fitri,
Kita selalu berusaha untuk terus bersama,
Saling memberi, saling menerima, dan saling memaafkan.

Semoga berkah Ramadhan tercurah untuk kita semua, dan
Kembali suci dihari kemenangan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Mohon maaf lahir dan batin.


I love You My Sisters and Brothers

Minggu, 27 Desember 2015

AYAH

Tulisan ini diinspirasi dari fenomena yang terjadi saat ini, dimana hampir setiap elemen mengingatkan tentang peran ayah untuk anak.  Singkatnya setiap ayah mesti membangun kedekatan dengan anak melalui waktu yang diluangkan (quality time) oleh ayah , pelukan ayah untuk anak, usaha ayah untuk menjadi sahabat anak, dan berbagai bentuk pendekatan oleh ayah.  Bahwa anak yang dekat dengan ayahnya akan lebih percaya diri, lebih mandiri dan kelebihan lainnya yang tidak dimiliki jika anak hanya dekat dengan ibunya. 
Hal ini menjadi menarik jika dihubungkan dengan pengalaman pribadi saya sebagai anak yang memiliki ayah dan ibu.  Berdasarkan pengalaman pribadi, sejak saya mampu mengingat suatu peristiwa, saya adalah anak yang tidak pernah dipeluk oleh ayah saya bahkan saya tidak pernah merasakan digandeng tangan oleh ayah saya ketika berjalan kaki, ayah saya tidak pernah membacakan buku cerita apa pun kepada saya, ayah saya termasuk jarang mengantar saya les apalagi ke toko buku, atau juga sekedar memuji saya.  Tidak ada istilah liburan bareng ayah, yang ada adalah ketika ayah kami ke suatu tempat untuk pekerjaan tertentu, maka kami boleh ikut dan menikmati liburan di tempat tersebut sambil menunggu ayah kami yang sedang bekerja.  Hanya satu yang saya tahu dan membuat ayah kami berbeda dengan ayah yang lain, bahwa kami mengetahui semua rahasia ayah saya yang paling baik maupun yang paling buruk.  Saya yakin tidak ada rahasia ayah pada saya, atau masalah yang tidak diceritakan kepada saya, dan saya dipercaya penuh untuk itu.  Hal paling sering ayah pesan kepada kami adalah kedepankan logika, dan gunakan perasaan sedikit saja, itu pun untuk hal berhubungan dengan kebaikan saja. 
Kebiasaan kami adalah diskusi tentang hal-hal yang aneh diperbincangkan antara ayah dan anak perempuannya, misalnya diskusi tentang perang teluk (1991) sebagai kebijakan Amerika di Irak pada saat itu dimana saya masih berumur 12 tahun dan duduk dibangku SMP kelas 2.  Atau pun diskusi tentang kebijakan pemerintah Indonesia tentang pertanian, ekonomi perbankan dan lain sebagainya, yang membuat saya geleng-geleng kepala jika melihat hubungan suami saya dengan anak-anaknya sekarang.  Bahkan saya tidak pernah curhat tentang teman-teman saya apalagi teman cowok seperti anak perempuan lainnya yang bisa minta pertimbangan ayahnya.  Pertama kali saya bercerita tentang teman dekat saya ketika saya dilamar dan memang mesti izin ke ayah saya.  Saya mengingat betapa bijaknya ayah saya mengambil keputusan ketika itu, padahal ayah tidak mengenal laki-laki yang datang melamar saya.  Akhirnya saya pun menikah di usia yang cukup muda, 22 tahun dan kuliah kami pun belum selesai.
Terkadang saya berpikir, kedekatan apa yang perlu dibangun oleh seorang ayah dengan anak-anaknya, karena setiap ayah tentu punya cara sendiri-sendiri untuk berkomunikasi dengan anaknya.  Terkadang ada hal biasa saja bagi kita dan orang lain, namun tidak biasa bagi sebagian yang lain.  Untuk itu, saya mencoba mencatat, bahwa cinta ayah tidak terukur atau berdampak dari bagaimana mereka memperlakukan anaknya, namun rasa dan hati seorang ayah yang tulus kepada anak-anaknya akan membentuk seperti anak tersebut kelak.  Ayah punya tugas yang lain, ayah punya metoda yang lain, ayah punya waktu yang lain, namun ayah punya sejuta kasih untuk anak-anaknya.

Seperti itulah ayah membentuk kami, logika yang tinggi, perasaan yang terbatas, namun saya percaya bahwa hati ayah melebihi dalamnya samudra untuk mengungkap cinta pada anak-anaknya.

Sabtu, 23 Mei 2015

Takdir Cinta SMANSA

SMANSA itu seperti takdir cinta kita bersama.
Di SMANSA kita belajar, bolos, tawuran, jatuh cinta, pacaran, patah hati, berorganisasi, bentuk genk, mencari jati diri, dan akhirnya takdir juga memisahkan kita di tahun 1996 yang justru mengikat batin kita selamanya; SMANSA 96.

Ada yang tetap tinggal, ada yang merantau, ada yang pergi  ke negeri yang jauh, bahkan ada yang telah dahulu meninggalkan kita tapi ternyata takdir tetap menyimpan cinta kita untuk SMANSA.

SMANSA menjadi takdir cinta kita semua ...
#walaupun di SMANSA juga cintaku ditakdirkan bertepuk sebelah tangan ....


Love u smansa ....

Minggu, 05 April 2015

Teman ... Sahabat ... Perjalanan Hidup

Teman merupakan mahluk sosial selain keluarga yang memiliki hubungan dekat, jauh sebelum kita memiliki sahabat atau kekasih ataupun suami. Teman mengajarkan banyak hal pengetahuan, kesempatan, peluang, kebahagiaan, bersenang-senangang, namun juga penderitaan, kehilangan, kebohongan, dan pengkhianatan.  Teman-teman datang dan pergi dalam perjalanan hidup yang memberikan begitu  banyak pengalaman dan pelajaran kehidupan.

Namun ada teman-teman yang tetap tinggal dihati, menyatu dalam setiap sendi perjalanan hidup, bergaerak bersama seperti darah yang beredar dan dipompa dari jantung keseluruh tubuh kehidupan.  Teman-teman yang membuat kita tidak merasa sendiri dan tidak merasa kesepian, saling memberi dan saling menerima, bersebaran dan merantau ke tempat jauh namun selalu ada magnet yang menarik untuk kembali dan bersatu. ...”sahabat” ... itu yang membuatku dan membuatmu selalu kembali. Teman yang tetap tinggal dihati dan menjadi sahabat kehidupan ini.

Terkadang ada perjalanan yang berliku, terjal berbatu, dan tidak jarang kita berdarah.

Sahabat-sahabat ku ... ku merindukanmu ... sangat ...


Catatan Pagi, 17 November 2014

Kamu

Aku adalah seorang yang mandiri
Namun kamu membuatku membutuhkanmu
          Aku adalah seorang yang mengalah
          Namun kamu membuatku jadi pemenang
Aku adalah seorang yang tegar
Namun kamu membuatku mengeluh
          Aku adalah seorang pemberi
          Namun kamu membuatku menerima
Aku adalah seorang yang logis
Namun kamu membuatku jadi perasa
          Aku adalah seorang yang dilupakan
          Namun kamu memberiku perhatian
Aku adalah seorang pemberi maaf
Namun kamu membuatku berkata “terima kasih”
          Aku adalah bukan apa-apa
          Namun kamu membuatku penuh arti
Aku adalah seorang yang berbeda
Namun kamu membuatku unik
          Aku ... namun kamu ...
          Membuat episode hidupku menjadi berwarna

(catatan peer teaching, basement graha insan cita)

Selasa, 23 September 2014

Senin, 26 November 2012

Kehilanganmu


Setiap lembar hidupku berisi cerita tentang dirimu
Mengalir dalam setiap episode hidup yang kulalui
Disana ada cerita bahagia, sedih, lucu, dan juga norak
Menjadi bagian kisah yang tidak terpisah dari hati-ku

Bahkan disaat ini, ketika rasa sedih ini begitu pedih
Dirimu pun menyertaiku dengan rasa kehilangan yang dalam
Memang kamu tidak pernah terlepas dari kisahku ini
Karena kehilanganmu adalah salah satu kisah hidupku

Selasa, 28 Agustus 2012

Impian, angan dan keinginan

Begitu banyak impian, angan, dan keinginan
Banyak langkah dan gerak yang bisa tercipta
Gejolak keinginan untuk meraih ....
Dapatkah sampai di cakrawala?

Impian, angan, dan keinginan
Meninggalkan jejak langkah yang tercipta
Gelora nafsu memburu puncak
Untuk mencapai garis batas cakrawala

Impian, angan, dan keinginan
Seiring waktu yang tersedia mendesak
Berputarnya bumi menjalani waktu pasti
Hanya untuk tiba di cakrawala